Langko merupakan penyampaian Lawas yang dilakukan oleh sekelompok pemuda dan kelompok pemudi yang saling beradu Lawas cinta. Lawas-Lawas yang disampaikan dalam Langko berbeda dengan Lawas Sual. pada saat Malangko, Lawas yang disampaikan harus dijawab dengan Lawas, yang perlu diperhatikan dalam Malangko adalah langgam lagu Lawas yang dibawakan. Langgam lagu Langko ini yang sangat diperhatikan oleh si pelantun, selain juga Lawasnya. Jika tidak mampu mengikuti langgam lagu Langko, maka dianggap kalah, ditertawakan, dan juga malu. Mereka yang akan ikut Malangko harus orang-orang yang pandai baLawas dan juga pandai menembangkan langgam Langko.
Kegiatan Malangko biasanya dimanfaatkan oleh para muda-mudi untuk mencari jodoh, oleh karena itu muda-mudi di Sumbawa pada waktu itu berusaha semaksimal mungkin untuk bisa BaLawas. Mereka yang bisa BaLawas di Sumbawa akan mempunyai pergaulan yang luas. Di Sumbawa ada dikenal tiga jenis orang, yakni: Nyir Tamat Telu (bisa membaca Al-Quran); bisa Ratob; dan bisa BaLawas. Lawas Langko.
Putra :
Kusamula Ke Bismillah
Kusasuda Ke Wassalam
Nan Ke Salamat Parana
(kumulai dengan bismillah-kuakhiri dengan wassalam-agar diri jadi selamat)
Putri:
Rungan Rame Boat Sia
Bagentar Tana Samawa
Batomo Nyata Kugita
(kabarnya meriah pesta Tuan—bergetar tanah Sumbawa—kini nyatalah sudah)
Putra:
Tugitaq Nyata Ke Mata
Riam Mara Den Baringin
No Bola Ne Bawa Rungan
(nyata terlihat mata—lebat bagai daun beringin—tidak bohong pembawa berita)
Putri:
Rungan Balongmu Andi E
Kaleng Empang Ko Sakongkang
Nomonda Dengan Kubaning
(tersiar kecantikanmu duhai dinda—dari empang ke Sekongkang—tiada tanding tiada banding)
Sumber: http://kemassamawimultiproduction.blogspot.com/2009/05/lawas-dalam-kehidupan-masyarakat.html
Lawas merupakan seni yang tidak terpisahkan dari setiap kegiatan adat sumbawa. Kami memiliki banyak kumpulan lawas sumbawa yang bertema nasehat, rayuan atau percintaan kunjungiKumpulan Lawas Sumbawa Kami Klik Disini.
0 comments:
Post a Comment